Program Chinese Wetlander !

Oleh : Satriagama Rakantaseta
Minggu, 20 April 2025, Pukul 18.30 wib. Satriagama Rakantaseta akan hadir di Pinilih Kopi, Jl. SMA Negeri, Gondang Selatan, Juwetkenongo, Porong, Sidoarjo. Penggiat Budaya ‘aktif’ ini ingin membangun wawasan tentang Sidoarjo. Sekaligus Membedah Hipotesa Terbentuknya Daratan Delta Brantas (Wilayah Kabupaten Sidoarjo – Zona Jabon, Porong, Krembung & Prambon)
Janggala – Misteri Lenyapnya Gugusan Negeri Di Atas Lautan yang Se Jaman Dengan Dinasti Song Tiongkok.
Pastinya, tak pernah terbayangkan sebelumnya di benak masyarakat awam bahwa wilayah Kabupaten Sidoarjo di masa lalu merupakan wilayah lautan lepas. Di masa berikutnya, di masa lalu, wilayah Kabupaten Sidoarjo merupakan gugusan pulau-pulau yang terbentuk dari sebuah proses sendimentasi Sungai Brantas yang berlangsung selama ribuan tahun lamanya.
Gugusan kepulauan (yang saat ini telah menjadi daratan luas yang terletak di bagian utara wilayah Kabupaten Sidoarjo, berusia tebih tua daripada gugusan pulau-pulau yang terdapat di bagian tengah dan selatan. Lalu, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Beberapa nama tempat di wilayah bagian utara telah tercatat dalam prasasti-prasaati tua (Prasasti Gandakuti & Kamalagyan) yang merupakan salah satu catatan penting peninggalan Kerajaan Medang & Janggala (abad IX – XI).
Gugusan kepulauan tersebut, sejak abad ke IX, menurut Prasasti Gandakuti telah dihuni oleh penduduk yang berasal dari berbagai macam bangsa. Kerajaan Medang, Janggala, Singosari, Majapahit dan Mataram Islam, Belanda, Prancis dan Jepang pernah menjadi penguasa wilayah Sidoarjo kuno.
Zhao Rugua, yang menulis buku Zhu Fan Zhi, tahun 1225 Masehi, menyebutkan bahwa perahu-perahu dagang Dinasti Song berlabuh di Pelabuhan Hujung Galuh (Jung-Ya-Lu), yang oleh banyak para ahli sejarah diduga sebagai Janggala.

Catatan penemuan koin-koin Tiongkok masa Dinasti Song yang terkubur sedalam 15 meter di bawah Stasiun Kota Sidoarjo pada masa pembangunan stasiun tersebut di periode tahun 1875 – 1878 masehi, serta koin-koin Tiongkok yang berasal dari masa yang sama, yang juga ditemukan terkubur di wilayah Beciro, Jumputrejo, Sukodono, mungkin dapat menjadi dua dasar penting yang memperkuat dugaan kami akan eksistensi Hujung Galuh atau Janggala di masa itu adalah sebuah Pelabuhan Dagang yang dimiliki oleh Kerajaan Janggala, yang wilayah kekuasaannya saat ini telah menjadi wilayah administratif Kabupaten Sidoarjo.
Lalu, bagaimana dengan wilayah Kecamatan Jabon, Porong, Krembung dan Prambon, yang wilayahnya terletak di sepanjang garis perbatasan wilayah kabupaten bagian selatan Kabupaten Sidoarjo saat ini? Ke-empat kecamatan tersebut berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan di wilayah Bangil, Beji dan Gempol, serta dengan Kabupaten Mojokerto di wilayah Ngoro dan Mojosari. Serta, sejak kapan kira-kira, ke-empat wilayah tersebut terbentuk, bila pada masa lalu, wilayah-wilayah tersebut masih berupa lautan?
Forum diskusi ini akan membahas sebuah hipotesa hasil pengamatan Rumah Budaya Malik Ibrahim, akan perkembangan daratan Delta Brantas yang selama ini jarang diamati dan dibahas oleh para ahli masyarakat umum.
Forum diskusi ini merupakan sebuah forum yang berupaya mengingatkan masyarakat umum untuk menggali serta mengembangkan kemampuan bernalar guna mengenali jati diri melalui pembacaan sejarah geologis dan geografis wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Mengenali jati diri secara geologis dan geografis wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah dasar yang penting untuk membuat berbagai macam bentuk perencanaan pembangunan bagi wilayah Kabupaten Sidoarjo. Seperti sebuah peribahasa lama .. tak kenal maka tak sayang ..
Sampai jumpa di venue ..
Salam budaya.
foto ilustrasi