Era digital ! Masih ada pelaku usaha belum siap memanfaatkannya. Tidak sedikit diantara mereka atau pelaku UMKM lebih suka pakai ‘jurus tradisional’ : turun ke jalan pamerkan produk para para pengguna jalan yang melintas.

Tak perlu heran, bila hampir semua jalanan utama dan alterntif di Sidoarjo menjadi wahana menggelar produknya. Plus baner-baner kecil bertuliskan kata-kata promosi menarik . Boleh percaya atau tidak. Tidak sedikit pelaku usaha kreatif ini, berusia produktif yang tak ingin ribet antre atau menunggu kepastian panggilan dari giat bursa kerja. Mereka tidak ragu bersaing dengan penjual seniornya.
Baginya berusaha dan bergerak itu lebih baik. Cara berpikir pun begitu sederhana. Berbekal modal secukupnya dan keberanian, beraneka produk: makanan, minuman, mainan anak-anak, apa pun jenis asesoris mulai HP, motor dan mobil ditawarkan. Termasuk menggelar aneka produk inovatif karya sendiri. Soal tempat berjualan, bernegoisasi dengan penanggungjawab lokasi atau siapa pun yang penting lokasi yang disepakati tidak dipakai orang lain.
Salah satu tempat strategis ! Kawasan Taman Pinang – Sidokare dan Gading Fajar. Lokasi ini telah jadi ikon lokasi pelaku usaha tradisional atau UMKM ‘kreatif’. Pemerintah daerah sejatinya tak perlu ragu melegitimasi kawasan ini sebagai lokasi wisata UMKM yang telah terbukti sediakan beragam kebutuhan masyarakat.

Malioboro Ala Sidoarjo
Kawasan segitiga bisnis tersebut layak dicermati untuk distempel sebagai kawasan usaha dan wisata tradisional. Di lokasi ini semua ada. Jika perlu ‘disulap’ mirip Kawasan Malioboro Yogjakarta. Tidak ada yang mustahil. Warga Taman Pinang – Sidokare dan Gading Fajar bisa diajak komunikasi dan berbagi. Tata kelola kawasan Malioboro Ala Sidoarjo ini bisa ditata secara sinergis, terintegrasi, saling memberikan profit proporsional dan beragam benefit lain.
Mengapa perlu disulap. Kawasan ini berdekatan dengan kawasan GOR Gelora Sidoarjo. Fasilitas olahraga bertaraf nasional. Kerab jadi tempat penyelenggaraan aktivitas olahraga atau agenda publik berskala nasional atau internasional.

Realitas hari ini. Ujung utara kawasan ini berdiri makanan siap saji Mc. Donald; aneka masakan nusantara dan makanan kelas menengah atas, pusat perbelanjaan Hero, dan cuci mobil.
Di separo lintasan ! Ada Rumah Makan Joyo yang dikitari beragam para pedagang kebutuhan primer, kulineran makanan – aneka jajanan, buah, asesoris, pakaian dan masih banyak lainnya. Tidak terkecuali kafe, warung kopi, jasa ekspedisi dan toko serba murah hingga beberapa lembaga pendidikan dan klinik kesehatan. Jalur lintasan ini pun bisa disebut ladang aktivitas ekonomi kreatif kerakyatan.
Potensi ekonomi kerakyatan pun berpeluang tumbuh dan berkembang. Bahkan bila dikemas dan distempel legalitas, terkandung sumber pendapatan retribusi dan pajak; optimalisasi pemberdayaan kesejahteraan publik berkesinambungan.

Pemerintah daerah dan jajaran sektoral tak perlu ragu membangun komunikasi dengan Kelurahan Sidokare, Banjarbendo dan terkait lainnya dalam rangka optimalisasi tata kelola administratif dan lingkungan agar tetap tampak bersih, rapi, menarik, aman dan nyaman. Plus ketersediaan lapangan kerja plus mobil wisata bagi pendamping para pelaku usaha dan pengelolaan lahan parkir. Agar tidak mudah terjadi kemacetan dan keamanan kendaraan pengunjung terjaga. (cat)