
Sidoarjo – XFile
Rasa penasaran yang tiada pernah usai. Ini merupakan pengembangan dari cerita serupa sebelumnya.Secara geografis tergambar bahwa ternyata Candi Dermo yang berlokasi di Candinegoro, Wonoayu, Sidoarjo, terletak sejajar secara garis horizontal dengan Dusun Tumapel, Jolotundo, Jetis, Mojokerto, kemudian Desa Kraton, Krian, Sidoarjo, serta Candi Tawangalun, Buncitan, Sedati, Sidoarjo. Secara garis vertikal, titik lokasi Candi Dermo, terletak segaris dengan Puncak Gunung Pawitra (Penanggungan), kemudian Candi Jedong, Ngoro, Mojokerto, serta Makam Sunan Giri, Kebomas, Gresik.
Karena penasaran, kami mencoba menarik garis diagonal yang simetris (dengan titik sentral Candi Dermo) ke beberapa arah angin, dan ternyata garis diagonal ke arah barat daya melewati titik-titik lokasi penting seperti toponimi Krajan, Tarik, Sidoarjo, kemudian Kraton, Temon, Trowulan, Mojokerto, serta Candi Kedaton, Trowulan, Mojokerto.
Garis diagonal (garis bagian atas) ke arah tenggara melewati toponimi Krajan,, Sepande, Candi, Sidoarto, serta Kraton, Pasuruan. Garis diagonal ke arah tenggara (garis bagian tengah), melewati titik lokasi Alun-alun Kabupaten Sidoarjo. Garis diagonal ke arah tenggara (garis bagian bawah), melewati Candipari, Porong, Sidoarjo. Garis diagonal ke arah timur laut, melewati toponimi Krajan, Waru, Sidoarjo.
Kesimpulannya, Candi Dermo adalah titik pusat pertemuan garis-garis arah mata angin ke berbagai penjuru arah. Arah mata angin tersebut kok seperti yang terdapat di simbol Surya Majapahit. Teman-teman bisa browsing sendiri deh ya tentang simbol ini.
Atau, teman-teman ada yang tahu, mengapa Candi Dermo, dalam gambar tersebut merupakan titik sentral arah mata angin?
Kami masih bingung … duhh .. Salam budaya.
Satriagama Rakantaseta – Penggiat Budaya