Eratnya Relasi Zedecari ( SIDOARJO ) & Tiongkok di Abad X – XVII Masehi

ERATNYA RELASI ZEDECARI ( WILAYAH SIDOARJO) & TIONGKOK DI ABAD X – XVII MASEHI

Oleh : Satriagama Rakantaseta

Banyaknya penemuan Koin Tiongkok yang berasal dari empat dinasti Tiongkok ( abad X – XVII ) di wilayah Kabupaten Sidoarjo menurut kami memiliki arti yang sangat penting. Dari18 kecamatan yang ada dalam wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo, koin-koin kuno tersebut hingga saat ini telah ditemukan di sebanyak 8 wilayah kecamatan.

Namun sayangnya, dalam narasi sejarah nasional, eksistensi penemuan koin Tiongkok dan artefak kuno lainnya di wilayah Sidoarjo belum dibahas secara mendalam dan komprehensif. Malah, sangat terkesan di kalangan masyarakat awam, wilayah Sidoarjo kuno tidak punya peran penting dalam perkembangan sosial, politik dan ekonomi di kawasan Delta Brantas dan kawasan yang lebih luas di masa lalu.

Menurut hipotesa dari banyak penelitian tentang sejarah Tiongkok, frekuensi jalur perdagangan maritim Tiongkok terutama pada zaman Dinasti Song (abad X – XIII) ke wilayah Nusantara termasuk Pulau Jawa sangat tinggi. Pastinya, uang-uang kuno tersebut diatas dibawa oleh Bangsa Tiongkok ke wilayah Sidoarjo digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan.

Dinasti Song (960 -1279 Masehi) adalah dinasti yang berhasil membangun kekuatan jaringan maritim globalnya, serta sangat terkenal dengan barang-barang dagangan yang bernilai seni tinggi.

Beberapa minggu yang lalu, media online dihebohkan dengan berita ditemukan satu kuintal Koin Tiongkok di wilayah Desa Andonosari, Pasuruan. Sebelumnya, pernah juga ditemukan koin-koin serupa di sepanjang dasar Sungai Porong (Sidoarjo), Tuban, Mojokerto, Pandaan (Pasuruan), Banyuwangi, Pulau Bali dan tempat-tempat lainnya di bagian timur wilayah Nusantara (Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan).

Kami yakin, kawasan perairan Zedecari (Sidoarjo) pada masa yang lalu, mestinya sangatlah sibuk, karena banyak dilintasi atau disandari kapal-kapal dagang dari Tiongkok serta mungkin pula dari negara-negara lainnya. Hingga 1692 Masehi, Syahbandar Zedecari masih dijabat oleh seorang Tionghoa.

Segitu dulu yaa ceritanya. Salam budaya

Penggiat Budaya : Satriagama Rakantaseta

Lainnya