Penemuan Logika-Logika Baru oleh : Satriagama Rakantaseta
Gelombang elektromagnetik ditemukan pertama kali pada tahun 1888 oleh Heinrich Rudolf Hertz, seorang fisikawan berkebangsaan Jerman. Gelombang elektromagnetik merupakan suatu gelombang yang bisa melakukan rambatan walau tidak ada suatu medium atau perantara. Pastinya, dari penemuan tersebut, muncul logika-logika baru yang dapat menciptakan banyak turunan logika dibawahnya.
Dalam proses pembacaan perjalanan sejarah Kawasan Delta Brantas termasuk sejarah Kabupaten Sidoarjo, tanpa menggunakan dasar pembacaan pergerakan perkembangan delta dari masa ke masa, banyak narasi sejarah masa lalu yang ketika dibaca di hari ini menjadi kurang masuk akal menurut kami.
Sebagai contoh, catatan penemuan koin-koin Tiongkok bertanda tahun 1119 – 1125 M yang terkubur sedalam 15 meter dibawah Stasiun Kota Sidoarjo pada masa pembangunannya diantara tahun 1875 – 1878 M. Kok bisa ada terkubur sedalam itu? Pastinya, banyak pihak akan tidak percaya bila kawasan tersebut pada zaman dahulu merupakan laut karena hari ini Stasiun Kota Sidoarjo berada di tengah kawasan yang ramai dengan area pertokoan dan rumah-rumah warga.
Sebetulnya, daratan delta di wilayah Kabupaten Sidoarjo, tanpa terasa telah berkembang cepat sekali. Melalui tulisan ini, kami mengajak semua pihak untuk juga dapat menjadikan perkembangan daratan delta sebagai dasar pembacaan narasi sejarah peradaban kawasan Delta Brantas. Mungkin, banyak narasi sejarah yang akan terkoreksi karenanya.
Menurut kami, sejatinya, tidak ada satupun narasi sejarah yang sempurna karena kita semua tidak hidup pada masa lalu. Adanya banyak narasi cerita masa lalu yang ditulis oleh para ahli tetap akan bergantung kepada logika-logika kehidupan alam semesta.
Seperti ketika ditemukannya alat pemindai perkembangan citra permukaan bumi yang bernama Google Earth yang dapat menunjukkan perkembangan daratan Delta Brantas yang pasti akan melahirkan logika-logika baru juga.
Semoga bermanfaat. Salam budaya. Satriagama Rakantaseta – Penggiat Budaya