Nasehat Dibalik Jajan Lawas Klepon : Kanti Lelaku Pasti Ono

Klepon ! Makanan khas Sidoarjo lawas ini, sudah dikreasi beragam toping menarik demi menggugah rasa. Sebaran penjualannya pun sudah melintas ruang dan waktu. Tidak lagi sekedar di pinggiran jalan di wilayah Sidoarjo, Pasuruan dan Mojokerto. Klepon sudah bisa diperoleh di resto kelas menengah atas. Bahkan adakalanya jadi jajanan sajian di kantor-kantor untuk pertemuan dan rapat-rapat.

Siapa pun saat melihat jajanan bulat mungil warna hijau pandan; terbuat dari tepung ketan dan didalamnya berisi gula merah plus ditaburan parutan kelapa saat disajikan. Itulah klepon.

Beberapa pembuat jajanan lawas di Desa Bulang Kecamatan Prambon mengaku sudah beda generasi. Berbagai bentuk, rasa dan kemasan jajanan klepon pun diakui sudah beragam. Bahkan bisa dipastikan beda kota dipastikan beda rasa. Mungkin ada perbedaan cara padang, pengenalan riwayat dan tujuan pembuatan jajanan lawas itu.

Kata Klepon, Itu Bermakna Nasehat

Membuat klepon memang terlihat begitu sederhana. Itulah filosofi yang ingin dibudayakan oleh masyarakat Jawa tradisional kala itu. Semua bahan seperti tepung ketan, garam, pandan, gula merah, air, air kapur, dan kelapa kala tidak rumit dicari. Begitu pula sangat mudah cara pembuatannya. Namun bermanfaat dan bisa jadi sumber penghasilan. Bahkan sampai hari ini, seringkali dijadikan oleh-oleh.

Kata Klepon ! Sejatinya merupakan kalimat nasehat: Kanti lelaku pasti ono. Artinya, siapa pun yang mau berusaha pasti akan mendapatkan jalan keluar. Ini terungkap Dalam buku Indisch leven in Nederland karya J. M. Meulenhoff.

Jajanan lawas ini sudah tersedia di rumah makan Belanda dan China sejak beberapa tahun setelah kemerdekaan 1945. Bahkan para imigran asal Indonesia memperkenalkan jajanan itu sampai Kalimatan, Sulawesi dan beberapa pusat perdagangan lainnya di usai revolusi. ( tac, dari berbagai sumber).

Lainnya