
Lompatan teknologi, perlu diakui telah mempengaruhi pola pemasaran atau strategi mendekatkan produk kepada konsumen. Pola pola tradisional telah ditinggalkan dengan optimalkan strategu pemasaran dengan memanfaatkan media sosial, pemasaran konten, optimasi mesin pencari (SEO), pemasaran influencer, dan pemasaran berbasis AI. Tidak sedikit pengelola usaha ‘modern’ memanfaatkan fasilitas tersebut. Sedikit referensi untuk mengenal strategi pemasaran terkini. Boleh diingat inilah diantara pola pemasaran Digital:
Media Sosial:
Memanfaatkan platform : Instagram, TikTok, Facebook, dan lainnya untuk berinteraksi dengan konsumen atau membangun pencitraan melali aktivitas promosikan produk (brand awareness). Bisa lebih dari itu. Pengelola usaha apa pun, dapat pula optimalkan website dan konten berbahasa indonesia. Tujuannya agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google. Ini melibatkan penggunaan kata kunci yang relevan, pembuatan konten berkualitas, dan membangun backlink.

Ada Pemasaran Konten:
Membuat konten yang relevan dan menarik untuk menarik minat konsumen; seperti artikel blog, video, infografis, dan lainnya. Begitu pula masih ada Pemasaran Influencer. Dalam pola ini pengelola usaha dapat bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk atau layanan konsumen. Termasuk mengembangkan pemasaran Berbasis AI.
Strategi ini penggunaan teknologi AI merupakan salah satu upaya untuk menganalisis data, memahami perilaku konsumen, mempersonalisasi pengalaman pelanggan, dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Satu lagi tak kalah penting. Pemasaran Omni. Jurus ini merupakan upaya integrasikan berbagai saluran pemasaran dan penjualan untuk memberikan pengalaman yang mulus bagi pelanggan. Pola pemasaran ini mengintegrasikan berbagai saluran menjadi lebih fokus. Selain itu, chatbot yang dipersonalisasi dan konten video pendek seperti Reels di Instagram berpotensi lebih populer. ( berbagai sumber – cat)